Jumat, 25 Februari 2011

I. ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA


ILMU ALAMIAH DASAR  (IAD)
by
)
NUR  ILMIIYATI, DRA., MM.

UNIVERSITAS Galuh Ciamis
Tujuan:
Mengembangkan kemampuan, Mhs. pemahaman dan tanggung jawab terhadap : Sumber daya Alam Lingkungan.
BERADAB BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP SDA DAN LINGKUNGAN
Dengan berlandasan pengetahuan, wawasan dan keyakinan  sebagai individ

Karena manusia sebagai bagian dari lingkungan harus mampu menjaga kelestarian alam dimana manusia berada untuk kelangsungan hidupnya
Mahasiswa harus berpikir secara:
      RASIONAL – masuk akal
      SISTEMATIS -Terstruktur
      KRITIS - Tajam
      KOMPREHENSIF - Menyeluruh dan berwawasan luas

I. ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA:
A. Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya
                                                            JASMANI
      MAKHLUK HIDUP
                                                            ROHANI
                                                 JASMANI
      MANUSIA                                           AKAL BUDI
                                                 ROHANI
                                                                        KEMAUANNYA
      Jasmani manusia lemah, tidak dapat terbang seperti elang, menyelam seperti ikan, tidak punya bisa seperti ular, tidak dapat merubah kulit seperti bunglon.
      Manusia juga tidak punya sengat, taji, tanduk, cula untuk melindungi dirinya dari serangan makhluk lain.
      Rohaninya atau akal budi dan kemauannya sangat kuat.
      Kemauannya yang sangat kuat menyebabkan manusia dapat mengendalikan jasmaninya.
      Dengan akal budinya yang sangat cemerlang manusia dapat melindungi diri dari lingkungan yang merugikan/ serangan makhluk lain.
      Tetapi dengan kemauannya yang kuat manusia dapat memaksa tubuhnya untuk menerima pengaruh yang negatif, misal melakukan mogok makan, minum minuman keras sampai mabuk, bahkan melakukan bunuh diri.
      Jadi sifat unik manusia itu adalah akal budi dan kemauannya menaklukkan jasmaninya.
      Dengan pertolongan akal budinya manusia dapat melindungi diri dari lingkungan yang kurang menguntungkan.
      Dengan akal budinya pula menimbulkan rasa ingin tahu yang selalu berkembang, dan rasa ingin tahu itu tidak pernah terpuaskan
      Rasa ingin tahu itu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang ada dalam pikirannya.
      Kadang dalam melakukan kegiatan kurang serasi dengan tujuan sehingga tidak dapat menghasilkan pemecahan /gagal.
      Kegagalan itu tidak menimbulkan putus asa tetapi bahkan mendorong manusia untuk dapat memecahkan masalahnya dengan berbagai kegiatan pemecahan masalah :
  1. penyelidikan langsung
  2. penggalian hasil-hasil penyelidikan yang sudah pernah dilakukan orang lain
  3. kerjasama dengan peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis.
B. Perkembangan fisik tubuh manusia.
      Pada dasarnya manusia terdiri 46 kromosom /23 pasang kromosom berasal dari sel telur 23 kromosom dan sperma 23 kromosom.
      Dari 23 ps kromosom:
o   22 pskromosom tubuh
o   1 ps kromosom kelamin: pada pria memiliki 1 kromosom X dan 1 kromosom Y, sedangkan perempuan memiliki 2 kromosom X
      Yang kemudian mengalami fertilisasi menjadi individu baru.
      Perkembangannya di mulai dari sel   à stadium morulla  à stadium blastula  à stadium gastrula  à makhluk hidup.
                                                      UNISELULER   
MAKHLUK HIDUP 
                                                      MULTI SELULER
SEL  → MORULA →  BLASTULA → GASTRULA → MH
  ↓
JARINGAN
  ↓
ORGAN
  ↓
SISTEM ORGAN
  ↓
MAKHLUK HIDUP
      PERKEMBANGAN FISIK MANUSIA
            LAHIR (BAYI)
             ↓
            BATITA
             ↓
            BALITA
             ↓
            ANAK-ANAK
             ↓                       WANITA DIMULAI ANTARA 9 – 15 TH
            PUBERTAS 
             ↓                       LAKI-LAKI DIMULAI ANTARA 10-16 TH
            DEWASA
             ↓
            TUA      →        MENINGGAL
             rep wan1                                         350px-Male_anatomy

C. Alam pikiran manusia dan perkembangannya
Manusia mahluk yang dikaruniai volume otak yang besar sebagai mahluk pembelajar selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungannya, dalam setiap kegiatannya selalu :
·         berikir logis
·         berpikir analitis
·         berpikir kritis
Sehingga tujuan positif yang ingin dicapai adalah kehidupan dimasa depannya lebih baik.
Manusia sebagai HOMO SAPIENS
Manusia sebagai HOMO FABER
Manusia sebagai HOMO LANGUENS
Manusia sebagai HOMO SOCIUS
Manusia sebagai HOMO ECCONOMICUS
Manusia sebagai HOMO RELIGIUS
Manusia sebagai HOMO HUMANUS dan HOMO AESTETICUS
·           Homo SAPIENS adalah mahluk yang berpikir sehingga merupakan mahluk yang cerdas dan bijaksana.      Dengan daya pikirnya manusia dapat berpikir apakah yang sebaiknya dilakukan pada masa sekarang atau masa yang akan datang berdasar kan pertimbangan masa lalu yang merupakan pengalaman. Pemikiran yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian diikuti wujud budaya lain, berupa tindakan atau perilaku, ataupun kemampuan mengerjakan suatu tindakan.
·           Homo Faber : artinya manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa barang buatan manusia (artifact). Manusia menciptakan alat-alat karena menyadari kemampuan inderanya terbatas, sehingga diupayakan membuat peralatan sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan.          Misalnya, karena indera matanya tidak mampu melihat angkasa luar atau mahluk kecil-kecil maka diciptakan teropong bintang dan mikroskop, karena terbatasnya kekuatan fisik maka diciptakannya roda sebagai sarana utama keretauntuk mengangkut barang-barang berat.
·           Manusia sebagai HOMO SOCIUS artinya manusia dapat hidup bermasyarakat, bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama. Dalam masyarakat manusia terjadi tindakan tolong-menolong. Dengan tindakan itu, walaupun fisiknya relatif lemah, tetapi dengan kemampuan nalar yang panjang tujuan-tujuan bermasyarakat dapat dicapai.
·           Manusia sebagai HOMO ECCONOMICUS artinya manusia dapat mangadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo economicus). Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi adalah, bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung-rugi, untung apabila input lebih besar daripada output, rugi sebaliknya.   Dalam tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya dijual di pasaran.       Makin luas pemasaran barang makin banyak diperoleh keuntungan. Salah satu usaha meningkatkan produktivitas kerja dapat dijalankan dengan mempergunakan teknologi modern sehingga dapat ditingkatkan produktivitas kerja manusia.
·           Manusia sebagai HOMO RELIGIUS artinya manusia menyadari adanya kekauatan ghaib yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama. Dalam tahap awal lahir animisme, dinamisme, dan totenisme yang sekarang dikategorikan sebagai kepercayaan, kadang-kadang dikatakan sebagai agama alami. Kemanusian lahirlah kepercayaan yang disebut sebagai agama samawi yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya kepada nabiNya, dan kitab suciNya yang dipergunakan sebagai pedoman.
·           Manusia sebagai HOMO HUMANUS dan HOMO AESTETICUS artinya manusia berbudaya, sedangkan homo aesteticus artinya manusia yang tahu akan keindahan. Dari perbedaan-perbedaan yang sedemikian banyak makin nyata bahwa manusia memang memilki sifat-sifat yang unik yang jauh berbeda dari pada hewan apalagi tumbuhan. Sehingga manusia tidak dapat disamakan dengan binatang atau tumbuhan.
Menurut  A. Comte dlm sejarah perkem-bangan manusia itu ada 3 tahap yaitu:
  1. Tahap teologi atau tahap metafisika, dengan menyusun mitos.
  1. Tahap filsafat, terdapat dua aliran pemikiran/filsafat dalam perolehan pengetahuan, ialah rasionalisme dan empirisme.
3.  Tahap positif atau tahap ilmu
        Mitos, menurut C.A. Peursen, adalah suatu cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu pada sekelompok orang.          Cerita itu dapat ditularkan, dapat pula diungkapkan lewat tari-tarian, pementasan wayang dll.Inti cerita adalah lambang-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia juga lambanh kejahatan & kebaikan, hidup & kematian, dosa & penyucian, perkawinan & kesuburan, Firdaus & akhirat.
Manusia belum mampu memandang obyek atau realita dengan inderanya, sehingga manusia dan alam lebur menjadi satu.
Tujuan manusia menciptakan MITOS, karena pada saat itu penduduk masih dalam tingkat mistis peradabannya. Mereka percaya akan adanya kekuatan-kekuatan gaib yang melebihi kekuatan manusia biasa. Dalam zaman demikianlah, mitos dipercayai kebenarannya karena beberapa faktor:
      PERTAMA, karena keterbatsan pengetahuan manusia
      KEDUA, karena keterbatsan penalaran manusia
      KETIGA, karena keingintahuan manusia untuk sementara telah terpenuhi. Telah dikemukakan bahwa kebenaran memang harus dapat diterima oleh akal, tetapi sebagian lagi dapat diterima secara intuisi, yaitu penerimaan atas dasar kata hati tentang sesuatu itu benar.
            Kata hati yang irasional dalam kehidupan masyarakat awam sudah dapat diterima sebagai suatu kebenaran (pseudo science), kebenaran dan hasaratnya ingin tahu sudah terpenuhi,paling tidak untuk sementara waktu.
Penalaran Deduktif (Rasionalisme) adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berfikir yang disebut silogisme. Silogisme itu terdiri atas 2 buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Kedua pernyataan itu disebut premis mayor dan premis minor. Kesimpulan atau konklusi diperoleh dengan penelaran deduktif dari kedua premis tersebut.
Contoh:
            Semua makhluk bernafas       (premis mayor)
            Si Ali adala seorang makhluk (premis minor)
            Jadi, si Ali juga bernafas         (kesimpulan)
Kesimpulan yang diambil ini hanya benar, bila kedua premis yang digunakan benar dan cara menarik kesimpulannya juga benar. Jika salah satu dari ketiga salah, maka kesimpulan yang diambil juga tdak benar.
Penalaran Induktif (Empirisme)  adalah cara berfikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus
Contoh:
Logam besi jika dipanaskan bertambah panjang
Alumunium jika dipanaskan bertambah panjang
Tembaga jika dipanaskan bertambah panjang
Kesimpulannya semua logam jika dipanaskan akan bertambah panjang.
3.  Tahap positif atau tahap ilmu
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang diperoleh hanya dengan penalaran deduktif tidak dapat diandalkan karena bersifat abstrak dan lepas dari pengalaman.
Demikian juga pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran induktif juga tidak dapat diandalkan karena kelemahan panca indera. Karena itu himpunan pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan.
Agar supaya himpunan pengetahuan itu dapat disebut ilmu pengetahuan, harus digunakan perpaduan antara rasionalisme dan empirisme, yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah.
Secara lengkap dapat dikatakan bahwa suatu himpunan pengetahuan dapat disebut IPA bilamana memenuhi persyaratan berikut: obyeknya pengalaman manusia yang berupa gejala-gejala alam, yang dikumpulkan melalui metode keilmuan serta mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia.
PERKEMBANGAN IPA DALAM PERIODE
·         Abad  ke 5, LAMBAT à Pseudo science, mitos,logika.
·         Abad  ke 1, SEDANG à Awal ipa , penemuan alat bantu, heliocentris, liberalisme.
·         Abad  ke 19, CEPATà Revolusi industri, alat bantu   lebih baik, penemuan mesin modern.  
·         Abad  ke 20, SANGAT CEPATà IPA modern, riset telaah mikroskopik, analisis  tinggi abstraksi dalam.





3 komentar:

  1. Saya salah satu murid ibu yang baru d FISIP, saya senang bisa belajar bersama ibu dan dapat mengerti dengan materi yang disampaikan. ^_^

    BalasHapus
  2. saya menyukai mata kuliah IAD.saya mahasiswa FISIP prodi IP semester 2

    BalasHapus